Probolinggo
(KMP) Bimbingan
Rohani Islam di lingkungan kementerian agama kabupaten Probolinggo telah berjalan dua kali sejak diprogramkan oleh Kasubag
TU Bapak H. Fausi. Yang bertujuan untuk membiasakan ASN kemenag untuk
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Dan mampu
mensinergikan amaliyah bathiniyah dengan amaliyah yaumiyah. (20/4).
Dalam
kesempatan tersebut H. Moh. Nurhasan selaku Kasi PD. Pontren mengangkat tema :
Sholat dalam perspektif sosial dan kesehatan. Beliau membacakan : Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al-Ankabut: 45)
Ayat
diatas, Allah memerintahkan manusia untuk membaca kitabNya (al-Quran) dan juga
memerintahkan manusia untuk mendirikan shalat. Kemudian disebutkan bahwa shalat
mampu mencegah manusia dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan juga
disebutkan bahwa shalat memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri dibandingkan
dengan ibadah lainnya.
Shalat
ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan
shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis,
shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit. ibadah shalat merupakan
ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia.
Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing.
Takbiratul
Ihram, yaitu berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu
melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Gerakan ini bermanfaat untuk
melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan.
Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh
tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah
kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut
atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan
persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Ruku’,
ruku’ yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala
lurus dengan tulang belakang. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh
dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal
pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk
merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana
latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
I’tidal
merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini
bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat
I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan
dan pelonggaran secara bergantian. Tentu memberi efek melancarkan pencernaan.
Posisi
sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi
jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke
otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu,
sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari
gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat
luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk
setelah sujud terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’
(tahiyat akhir). Perbedaannya terletak pada posisi telapak kaki. Pada saat
iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus
Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarru’ sangat baik bagi
pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate)
dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu
mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’
menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali.
Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan
organ-organ gerak kita.
Salam,
yaitu gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Salam
bermanfaat untuk bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala,
menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta
menjaga kekencangan kulit wajah.
Dalam
menjalankan kehidupan sosial dan hubungan dengan orang lain, manusia
membutuhkan serangkaian etika yang sangat penting demi menjaga pergaulan dengan
orang lain. Lebih dari itu, kondisi juga harus dipertimbangkan dalam mengambil
langkah karena hal itu juga menentukan dalam menggapai kesuksesan.
Ajaran-ajaran
agama memperhatikan etika dalam seluruh perilaku, dan mendorong manusia supaya
menjaga nilai-nilai dalam berperilaku. Shalat adalah salah satu di antara
pekerjaan yang mempunyai etika khusus. Untuk itu, manusia sepatutnya
memperhatikan hal-hal tersebut.
Untuk
mencapai hakikat shalat dan menggapai nilai-nilai spiritual yang terkandung
dalam ibadah ini, seseorang sudah sepatutnya menjaga kondisi shalat dengan
baik. Sangatlah jelas bahwa shalat mempunyai efek-efek konstruktif dan berharga
yang dapat mendorong manusia ke arah kedewasaan dan kesempurnaan seutuhnya.
Sebaliknya, manusia akan mengalami dekadensi dan kehilangan rahmat Allah Swt
saat tidak memperhatikan kondisi shalat, ulas Nurhasan. (Mp).
0 Komentar