Kab. Probolinggo (Pokjaluh) Semangat Muharram terus bergema diseantero
persada Indonesia. Banyak kalangan di negeri ini yang memanfaatkan momen baik
muharram untuk berbagi kepada anak yatim piatu, mulai dari jajaran birokrasi
hingga masyarakat asli pribumi dengan budaya santri. (29/9/2017).
Penyuluh agama islam senior Dra. Hj. Sitrowati bersama penyuluh agama
non pns setempat bergandengan gagasan untuk mewujudkan cita cita sejati
menyisihkan sebagian rizqinya untuk tulus berbagi. Berkumpul puluhan santri
calon penerima santunan berkat tulusnya nurani demi memupuk kesadaran sosial
dalam setiap diri sebagaimana sambutan Drs. H. Abd. Hamid saat membuka santunan
muharram dengan tepuk tangan para undangan dan wali santri.
Sementara Sitrowaji menjabarkan bahwa; mengasihi anak yatim merupakan
sarana untuk melunakkan hati dan mengupayakan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan
nurani. Sebab, orang yang mengasihi anak yatim telah memposisikan diri seperti
ayahnya. Seorang ayah, secara naluriyah memiliki karakter sayang dan mengasihi
anak-anaknya. Adapun orang yang mengasihi anak yatim memiki satu sifat lain,
yaitu mengasihi anak yang bukan anak kandungnya.
Barang siapa keadaannya seperti itu maka dihatinya terhimpun
sarana-sarana yang bisa melembutkan hatinya, sekalipun sebelumya merupakan hati
yang keras, urainya. (Ansori).
0 Komentar