Kab. Probolinggo (Kemenag) Pesantren merupakan lembaga tertua yang ada di Indonesia. Kiprahnya melalui pendidikan; tpq, Madin dan lembaga formal sudah tak diragukan, terang Plh Kepala Kemenag Moh Sa’dun saat menyampaikan orasi ilmiah di acara Haflatul Imtihan PP. Miftahul Arifin, Patokan, Bantaran asuhan Kyai M. Wafi Thabrani Arif, Rabu (3/7/2025).
Mendidik anak pada hakekatnya menjadi tugas orang tua, bukan kewajiban guru. Orang tua harus memahami alam dan dunia anak. Pendidikan pesantren tidak hanya mencerdaskan fikiran semata, tapi mengajari bagaimana para santri menjadi manusia berilmu dan berakhlak mulia, tandasnya.
Atas nama Kemenag kita menyampaikan terima kasih kepada pengasuh dan dewan guru sebagai pengelola dan pendidik yang memiliki kepedulian tinggi dalam mencerdaskan generasi bangsa. Walaupun menurut pria yang juga menjabat Kasubbag TU Kankemenag ini; “Murid sekarang tidak sama dengan dulu, sekalipun dididik dengan dengan nasehat mungkin dipukul oleh gurunya, mereka tidak akan pernah protes atau menyalahkan gurunya justru hal inilah yang akan menjadikan keberkahan ilmu, dan untuk saat ini Intelektualitas harus diimbangi dengan akhlak mulia yang juga memerlukan peran serta orang tua, tambahnya.Kasi PD Pontren menguraikan, pentingnya pesantren mempersiapkan generasi yang mumpuni dalam berbagai bidang ilmu; umum, agama bahkan pembentukan karakter kesantrian sebagaimana dicontohkan pendiri pesantren ini. Kh. Saifullah Arif membekali santri dan alumninya dengan Thariqah Qodiriyah Wannaqsabandiyah untuk menguatkan nurani dan ruhani kesantrian.
Jadilah pelajar yang berjiwa santri, yang tidak pernah merasa puas untuk terus berenang di lautan ilmu sebagaimana disenandungkan Shohibul Ta’lim al muta’allim. Teruslah upgrade pendidikannya, tingkatkan sampai jenjang tertinggi.
Nama pondok pesantren miftahul Arifin selain diambil dari nama Pendirinya Kh. Saifullah Arif juga tafaulan dan tabarrukan kepada Pendiri PP. Manbaul Hikam Panji Situbondo KH Miftahul Arifin ayahanda dari KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin PP Sumberbunga Seletreng Kapongan Situbondo. Berawal dari saat Kh. Saifullah Arif menerima amanah sebagai guru tugas dari Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, sebagaimana disampaikan saat mengajar kitab Tafsir Jalalain di PP. Ummul Quro Bantaran.
Pengasuh PP Miftahul Arifin Bantaran Kyai M. Wafi Thabrani Arif dan Nyai Rohmatul Ummah juga menghadirkan da’i kondang KH. Abdul Malik Sanusi Pengasuh PP Nurus Syam dari Bondowoso. Dalam dakwahnya, Kyai Malik menuturkan
Ilmu diperoleh karena belajar bukan karena keturunan. Orientasi santri adalah Barokah, belajar untuk mencari barokah bukankecerdasan semata. Hindari su’ul adab kepada guru, karena sedikitnya ilmu terkadang lebih bermakna dan bermanfaat jika dianugerahi keberkahan, ulasnya.
Jaga akhlak kesantrian di pesantren, kedepankan moralitas, pesantren itu gambaran yang kelak akan diperlihatkan saat kembali berada di tengah-tengah masyarakat.
Terakhir, Kyai Malik menitipkan penguatan dan pendalaman Ilmu Al-Qur’an sebagai bekal utama keilmuan bagi kaum santri dan pelajar di pesantren.
Kegiatan ini juga dihadiri Perwakilan PCNU Ahmad Taufiq Hidayatullah, MUI, MWCNU, tokoh agama, walisantri, tokoh agama dan tokoh Masyarakat setempat. (Mp).
0 Komentar