Istighosah Kubro, Pesan Pengasuh Kepada Santri dan Alumni

 


PROBOLINGGO (IslamNu) Bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Minggu, (15/4/) ribuan santri dan Alumni kembali memenuhi halaman Nurul Jadid menghadiri Acara Istighosah Kubro Dalam Rangka Memperingati Haul dan Harlah ke 69 dan Sekaligus Pelantikan Pengurus P4NJ. Acara diawali dengan pembacaan Istighosah dan Tahlil bersama yang dipandu KH. Hefni dilanjutkan dengan prosesi pelantikan dan pembacaan Ikrar Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) yang dipandu langsung Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini.(15/4/2018).

Dalam arahannya, Pengasuh menyampaikan bahwa tugas pokok Pengurus P4NJ semata-mata sebagai Ibadah dan Khidmah. Apapun yang kita lakukan niati sebagai ibadah kepada Allah berbuat baik sehingga manfaat kepada umat. Segala tindakan kita adalah berkhidmat untuk kebaikan umat. Jangan meniru tabiat Kalajengking dan Ular yang hanya bisa menggigit sebagaimana dicontohkan oleh Imam al-Ghozali, tetapi jadilah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain.

Pendiri dan Pengasuh pertama KH Zaini Mu'im memiliki harapan agar santri yang sudah kembali ke masyarakat adalah milik umat. Walau secara psikologis, banyak yang tidak hanya mondok di Nurul Jadid. Tapi juga dari pondok lainnya.

Dari sekian program pesantren, salah satunya kita harus membuka diri mau belajar dari pesantren yang lain seperti Sidogiri misalnya mampu mengembangkan perekonomiannya. Maka kita harus membangun kemandirian perekonomian keumatan yang tentunya kita yakini masih banyak generasi yang siap berjuang mengembangkannya dengan memperkuat jaringan (networking). Penataan ekonomi itu amat penting sebagai penopang perjuangan dan penguat kegiatan sosial keagamaan, seraya beliau menyitir satu ungkapan “An-Nufus bila fulus manfus”.

Dalam bisnis, diperlukan pengetahuan sistem manajerial yang matang, mengedepankan hak-haknya supaya bisa bekerja secara profesional. Bangun komonikasi dengan semua pihak guna memperkuat jaringan ekonomi, kalau jaringan sudah kuat, insyaAllah kedepannya akan lebih baik yang tentunya juga diperlukan adanya pusat informasi menuju kemandirian ekonomi tersebut.

Jika kemandirian ekonomi itu yang mengembangkan santri, akan luar biasa. Sebenarnya santri sudah memulai. Tapi mungkin belum ada yang menekuni. Semoga dengan hadirnya pengurus P4NJ akan berhasil dalam hal kemandirian ekonomi. Kepada pengurus yang sudah dilantik. Selamat dan terima kasih telah bersedia membantu pesantren di tengah kesibukan yang luar biasa. Firasat saya, kepengurusan saat ini, akan memberikan yang terbaik kepada pesantren dan umat. Programnya cukup bagus. Jika punya kepedulian kepada pesantren yang telah mengambil manfaat, akan terus didoakan oleh pendiri dan dewan pengasuh.

Sambutan Kepala Kepesantrenan diwakili oleh KH. Najiburrahman, ia menyampaikan bahwa pesantren Nurul Jadid sedang berusaha melakukan pembenahan dan penataan baik struktur kepengurusan maupun manajemennya. Ada tiga kepengurusan yang ikut melaksanakan program di Ponpes Nurul Jadid. Dewan Pengasuh, Pengurus (Tanfidz) dan P4NJ.

Yang menjadi prioritas bagi pesantren adalah menjadikan pendidikan diniyah sebagai hal utama dan pertama. Madin jangan dinomor duakan karena sesuai mottonya; “Mondok untuk Ngaji dan membina Akhlaqul Karimah”. Kita perkuat pendidikan, Sosial dan perekonomian. Fasilitas pesantren kita lengkapi bahkan dengan portal berlapis, ada zona 1, 2 dst itu semua kita lakukan untuk menjaga putra-putri bapak ibu para wali santri yang diamanahkan ke Pesantren ini, inilah tekad kami semoga senantiasa mendapatkan ridho Allah Swt. Tercatat sebagai amal fi Sabilillah dan serta menjadi taman dari taman-taman Surga. Mohon maaf jika Kepala Kepesantrenan KH. Abdul Wahid Hamid tidak bisa bersama di sini karena beliau sedang menghadiri acara penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) dengan 45 Perguruan Tinggi Taiwan, mohon doanya semoga diberikan kelancaran,… amin harapnya. (Mp).

Posting Komentar

0 Komentar