Kab. Probolinggo (Kemenag) Terjadinya bencana banjir yang menimpa beberapa desa di kecamatan Krejengan, kabupaten Probolinggo, pada Senin (10/3) sore diakibatkan oleh luapan air Sungai Kali banger opo-opo.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo Dr. Samsur, M.PdI Bersama Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD. Pontren) dan tim turun langsung lokasi banjir. Setelah berkoordinasi dengan KUA setempat tim Kemenag menuju Pondok Pesantren Darut Tauhid Krejengan sebagai salah satu pesantren terdampak banjir cukup parah, terutama Lembaga MTs nya, terang Non Abong Pengasuh Pesantren Darut Tauhid.
Selama 41 tahun kita hidup di sini tidak pernah terjadi banjir kayak gini. Sementara untuk RA, MI dan MA alhamdulillah peralatan aman. Sementara berkas-berkas dan administrasi Lembaga hanyut terbawa arus air. Banyak barang-barang santri, seragam dan baju santri hanyut. Tidak ada makanan, peralatan dapur juga tidak tersisa, bahkan para santri baru berbuka puasa pada pukul 11.00 WIB malam karena banjir setinggi hampir 2 meter lebih sudah terjadi sekitar maghrib hingga malam dan berangsur turun di pagi harinya.Kemenag juga menyiapkan makanan siap saji untuk berbuka dan makan sahur. Hal yang sama juga dilaksanakan oleh dinas instansi terkait untuk meringankan beban warga masyarakat terdampak. Antara lain desa Tanjung sari, opo-opo, Jatiurip, Krejengan, Patemon, Kamal Kuning.
Kondisi terparah terjadi di Desa Jatiurip dan Desa Tanjungsari, di mana beberapa titik bahkan terendam hingga setinggi dada orang dewasa.
Pemerintah kabupaten Probolinggo, kecamatan desa bersama dengan instansi terkait lain seperti Polres, TNI, Instansi Lain, Baznas juga menyalurkan makanan siap saji untuk membantu meringankan beban warga.
Banjir ini menyebabkan ratusan rumah warga terdampak. Bahkan banyak dari ternak warga yang kabur dari kandang akibat banjir. Tidak hanya rumah warga, Pondok Pesantren Daarut Tauhid di Desa Tanjungsari juga ikut tergenang air. (Mp)
0 Komentar