Kab. Probolinggo (Kemenag) - Berkesempatan memberikan motivasi melalui kajian komprehensif di Ma’had Aly Darul Lughah Walkaromah Kraksaan, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Ansori, mengajak para santri secara peka mencermati bahwa pesantren banyak melahirkan tokoh besar dan tokoh nasional. Rabu, (05/03).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Anwar Sadat Lantai 2 tersebut dihadiri Dewan Pengasuh KH. Abdul Wahid Umar, Mudir Ma’had Aly Kiai Abdul Fatah serta para peserta dari kalangan santri dan pelajar.
Sebagai generasi masa depan, para santri diharapkan ready for the use, santri harus siap pakai yang tentunya dituntut memiliki berbagai kompetensi sebagaimana menjadi motto pesantren yang telah disampaikan pengasuh. Urgensi butiran hikmah yang disampaikan baik kiranya menjadi pijakan para santri untuk terus belajar di pesantren hingga ke jenjang Perguruan tinggi yang di sini adalah Ma’had Aly.
Ma'had Aly adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang berada di lingkungan pesantren. Ma'had Aly menyelenggarakan pendidikan akademik berbasis kitab kuning. Yang tujuannya untuk mengembangkan ilmu-ilmu keislaman, Mencetak kader ulama yang kompeten, Mengembangkan rumpun ilmu agama Islam berbasis kitab kuning.
Jadi Ma’had Aly merupakan perguruan tinggi keagamaan Islam yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) berbasis kitab kuning yang diselenggarakan oleh pondok Pesantren sebagaimana termaktub dalam ketenuan umum Pasal 1 Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 71 tahun 2025.
Tiga tugas utama Ma`had Aly adalah harus mengawal Islam Indonesia
yang damai, toleran, dan demokratis sehingga dipandang sebagai "model"
oleh dunia internasional"
Pertama; mencerdaskan masyarakat dan bangsa serta meningkatkan daya
saing bangsa, Kedua; merawat Islam Indonesia serta mengawal dan
mempertahankan keindahan Islam Indonesia (Tugas Eksklusif) dan ketiga;
mengobjektivifikasi dan mentransformasikan pengetahuan keagamaan menjadi
perilaku dalam keseharian.
Terakhir pengasuh menyerahkan Buku profil pendiri pesantren dengan judul “Kiai Pejuang, Mata air keteladanan KH. Ahmad Baidlowi. (red).
0 Komentar