Kajian; Ramadhan, dimensi religi dan sosial

 

Probolinggo (Kajian Ramadhan) Tidak cukup sekedar percaya tanpa aplikatif. Peningkatan keimanan hal urgen dalam kehidupan di bulan yang penuh dengan Fadhilah dan keistimewaan. Mampu mengaplikasikan setiap signal hati dalam keluwesan ibadah yang indah dalam kehadiran jiwa orang orang yang berpuasa.
 
Kasi Bimais H. Sholehuddin minta audien jaga hati, jaga mata, jaga lidah dan jaga telinga. Hindarkan diri dari ghibah, riya’ dan sum’ah sehingga puasa kita bukan sekedar menahan diri dari lapar dan dahaga semata. Menjaga kualitas puasa dengan penuh kesungguhan Dimana tidurnya saja bermakna ibadah apalagi kajian seperti hari ini, tegasnya.
 
Beberapa bulan menjelang kehadiran Ramadhan kita selalu berdoa “Berkahi kami dengan datangnya Bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemuka kami dengan bulan Ramadhan.” Dan sekarang kita telah menjumpainya, akankah kita menyia-nyiakannya, tanya Alumnus Pesantren Zainul Hasan Genggong ini.
 
Apa yang diminta dan dicita-citakan sejak bulan Rajab maka laksanakan di bulan ini dengan menjaga shalat maktubah sebagaii shalat Jemaah yang muakkad. Sehingga kita termasuk pada golongan yang pertama dengan senantiasa memadatkan diri dengan emosional intelejensi.


Posting Komentar

0 Komentar