M. Taufik : Penting Memahami Sejarah Islam dan Cikalbakal Masuknya ke bumi Nusantara

 

Kota Probolinggo (Kemenag) Kajian atau Kultum Ramadan yang biasanya merujuk pada makna dan hikmah puasa. Hal berbeda disampaikan oleh Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok pesantren (Kasi PD Pontren) Muhammad Taufik. Selasa, (25/32024).

Seksi yang membidangi Pondok Pesantren dan TPQ – Madin ini lebih tertarik untuk menguraikan pentingnya memahami Sejarah Islam dan Cikalbakal masuknya ke bumi Nusantara.

Bangsa Arab adalah orang yang pertama kali datang ke Indonesia membawa agama Islam kemudian diikuti Persia dan Gujarat melalui tradisi perdagangan di Timur Tengah terus berlangsung hingga berkembangnya agama Islam di Jazirah Arab dan daerah-daerah sekitarnya.

Itupun tidak lepas dari peran Wali Songo, sebutan bagi sembilan orang wali yang berperan menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Seraya Taufik merinci jalur nasab para wali dalam kuliah tujuh menit siang Ramadan (25/3).

Sebagaimaa masyhur bahwa islam masuk ke Indonesia melalui Jalur perdagangan sejak abad ke-7 hingga abad ke-11. Selain jalur perdagangan juga melalui Jalur Pernikahan, pendidikan, Akulturasi Budaya dan lain sebagainya.

Pernikahan menjadi salah satu cara penyebaran Islam di Nusantara. Jalur pernikahan ini ditempuh para ulama sekitar abad ke-11 hingga ke-13 M. Jalur pendidikan ini dibentuk oleh para da’i yang mengabdikan dirinya untuk menyebarkan Islam ke wilayah baru, salah satunya Nusantara.

Agama Islam masuk ke Indonesia tak luput dari peran akulturasi budaya yang dilakukan oleh para da’i. Hal ini terjadi sekitar abad ke-12 hingga ke-14 M. Cara ini salah satunya dilakukan melalui pertunjukan wayang yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Ada juga strategi penyebaran Islam melalui permainan musik yang dilakukan oleh Sunan Bonang. (red).

Posting Komentar

0 Komentar